Mar 21, 2010

Menyusun Puzzle (17 Maret 2010)

Bahan : puzzle terbuat dari kertas origami berwarna-warni, double tip dan kertas untuk menempel

Alhamdulillah, Rabu sore ini cuaca cerah, sehingga banyak anggota FAS yang hadir di acara kali ini. Tema FAS kali ini adalah “Menyusun Puzzle”. Puzzle yang akan di susun terbuat dari kertas lipat warna-warni dipotong berbentuk mobil-mobilan, ikan, rumah dan kelinci yang pada bagian blakangnya diberi perekat berupa duble tip untuk memudahkan anak-anak menyusunnya diatas kertas HVS.

Tingkat kesulitan menyusun puzzle berbeda untuk batita dan anak-anak berusia 3+, untuk batita diberikan puzzle berbentuk ikan dan mobil-mobilan yang tingkat kesulitannya lebih rendah dari menyusun puzzle berbentuk rumah dan kelinci yang diberikan untuk anak-anak yang berusia 3+.



Tujuan dari tema FAS kali ini adalah:
- Meningkatkan kreatifitas anak
- Meningkatkan ketelitian anak
- Melatih kesabaran
- Melatih motorik anak

Acara FAS dimulai dengan membaca doa belajar dan nyanyian-nyanyian yang dipilih oleh anak-anak. Sebagai prolog pengajar bertanya kepada anak-anak bagaimana cara agar kita masuk surga? Ada yang menjawab dengan membaca iqra, bersekolah, sholat, mengaji Al-Quran dan mentaati/berbakti kepada orang tua. Acara dilanjutkan pada acara inti yaitu menyusun Puzzle.

Anak-anak diberi selembar kertas HVS sebagai media untuk menyusun Puzzle dan potongan-potongan Puzzle yang harus disusun. Setelah semua anak mendapatkan potongan Puzzle kemudian mereka menyusunnya. Anak-anak berusia 3+ sebagian sudah bisa menyusun Puzzle hanya dengan melihat contoh Puzzle yang sudah tersusun, sebagian lagi masih mendapat bimbingan dari orangtuanya sedangkan semua anak batita masih dibimbing orang tuanya saat menyusun Puzzle. Setelah selesai menyusun Puzzle anak-anak mengumpulkan Puzzle kepada pengajar.

Acara dilanjutkan dengan bernyanyi. Anak-anak, pengajar dan sebagian orang tua batita berdiri membuat lingkaran lalu berkeliling menyanyikan lagu naik kereta api dan beberapa lagu lainnya. Selesai bernyanyi acara dilanjutkan dengan makan kue bersama. Anak-anak membubarkan diri sebelum membaca doa penutup. Untuk kedepannya agar anak-anak membaca do’a penutup bersama, sebaiknya acara makan kue dilakukan setelah membaca do’a penutup.


by Mama Azmi
Read More..

Membuat Bingkai Lukisan (10 Maret 2010)

Bahan : lem, korek api, daun bambu, kardus

Cara : gambar hasil karya anak-anak yang rabu lalu ditempelin ke kardus yang telah dipotong-potong.


Sore ini acara FAS nya dalah membuat frame. Gambar yang akan dibuat frame adalah hasil lukisan anak-anak Rabu yang lalu. Anak-anak diajak berkreasi membuat frame. Semua mulai membuat frame. Ada yang pake korek api dan ada juga yang pake daun. Eh...ada yang nempelin daunnya banyak banget. Jadi daunnya ada yang tidak nempel. Kelihatannya anak-anak agak kesulitan nempelin daun/korek nya. Tapi mereka tetap berusaha membuat frame lukisannya agar kelihatan lebih bagus.

by Bunda Opal
Read More..

Member FAS per 21 Maret 2010

01. Ahnaf
02. Aika
03. Aira
04. Anas
05. Azmi
06. C. Naufal
07. Caca
08. Hafshah
09. Hisbil
10. Labib
11. Nadhiifa
12. Naufal H A
13. Qisti
14. Rafi
15. Rehal
16. Rizki
17. Umar
18. Nabila Read More..

Mar 9, 2010

10 Amanat Anak kepada Ayah dan Bunda

1. Tanganku kecil, tolong jangan menilaiku terlalu sempurna saat aku sedang membereskan tempat tidurku, menggambar atau melempar bola. Kakiku masih pendek, tolong jangan terlalu cepat berjalan agar aku dapat berjalan bersama Bunda dan Ayah.

2. Mataku tidak seperti Bunda dan Ayah. Aku belum melihat semua hal didunia ini, beri aku kesempatan untuk menjelajahi dunia dengan aman dan jangan larang aku kalau tidak perlu sekali.

3. Aku tahu ada banyak pekerjaan dirumah dan dikantor yang harus Bunda dan Ayah kerjakan. Aku tidak akan lama menjadi anak kecil, tolong berikan aku waktu dan perhatian untuk menjelaskan tentang dunia yang indah dan lakukanlah dengan sepenuh hati.

4. Perasaanku lembut. Perlakukanlah aku sebagaimana Bunda dan Ayah ingin diperlakukan oleh orang lain.Jangan marah padaku sepanjang hari. Aku ingin Bunda dan Ayah sensitif dengan kebutuhanku.

5. Aku adalah hadiah dari Allah untuk Bunda dan Ayah. Perlakukan aku sesuai dengan kehendak Allah, arahkan ,bimbing dan siapkan diriku untuk dapat menghadapi masa depanku yang tidak sama dengan zamanmu.berikan aku aturan, penghargaan dan konsekwensi (bukan hukuman tanpa penjelasan yang membuat aku dendam) atas perbuatanku yang salah sehingga aku mengerti mana yang benar dan salah
6. Aku membutuhkan dukungan dan dorongan Bunda dan Ayah untuk tumbuh dan berkembang secara optimal bukan hanya kritikan. Bunda dan Ayah dapat mengkritik perbuatanku tanpa harus membenci aku.

7. Berikan aku kesempatan berlatih mengambil keputusan utuk diriku sendiri. Ijinkan aku mengalami kegagalan atau berbuat kesalahan sehingga aku dapat belajar dari hal itu.Bantu aku untuk mengatasi kegagalan dan memperbaiki kesalahan sehingga dimasa depan aku sudah siap mengambil keputusan yang tepat untuk hidupku.

8. Jangan lakukan semuanya untukku karena aku akan merasa bahwa apa yang aku lakukan tidak memenuhi standar atau harapan Ayah dan Bunda.Tolong jangan bandingkan aku dengan anak lain atau dengan saudara kandungku

9. Jangan takut meninggalkan aku jika memang Ayah dan Bunda perlu pergi berdua. Anak anak juga butuh liburan tanpa Ayah Bunda sama seperti Bunda dan Ayah yang membutuhkan liburan tanpa anak-anaknya.

10. Bawalah aku ke masjid secara rutin, berikanlah aku contoh bagaimana menjadi muslim yang baik.aku ingin tahu lebih banyak tentang Allah dan rasulNya.

Semoga dapat menjadi bahan perenungan hati dalam mendidik generasi harapan

diterjemahkan oleh Ery Soekresno,Psi





by Ummi Umar
Read More..

Nadhiifa

Namaku Hisaan Nadhiifatunnisa Hidayat, nahh panggilan aku di rumah siy Nadhiifa aja. Oh iya, aku itu cewe lho, dari namanya aja udah kelihatan ada 'nisa' nya, artinya saja perempuan.

Arti namaku itu bagus lho, kalo kata Ayah dan Bunda, artinya Perempuan yang suci dan cantik, nahhh Hidayatnya itu default dari nama Ayah katanya.

Di rumah, aku dipanggil Dik Nadhiifa, iya ada tambahan adiknya, habiss aku kan anak bungsu dan aku punya kakak cowo namanya Mas Ahnaf yang jahil banget sama aku. Rasanya mas Ahnaf itu tiap hari ada saja ngisengin aku, dari mulai mainin tangan aku, cium-cium kepala aku, pokoknya segala macam tingkah yang bikin aku jadi nangis.

Aku pengen de cepet gede, biar kalo mas ahnaf ngisengin aku, aku bisa ngebalas. Yah, ga ngebalas siy, minimal aku bisa menghindar biar aku ga nangis kalo diisengin Mas Ahnaf.

Aku lahir di Malang tanggal 15 November 2009. Kalo kata Bunda, aku dulu lahirnya premature, ga ngerti kan arti premature, samaa aku juga ga ngerti, cuma kalo kata bunda aku harusnya lahir Desember 2009 jadi lahir lebih awal, trusss berat aku waktu lahir cuma 1,8 kg, makanya aku sempet di inkubator selama 3 minggu. Sedih de rasanya waktu di inkubator, habis mesti pisah sama bunda, ayah, en Mas Ahnaf. Tapi, Bunda tiap hari dateng kok sambil ngantarin asi, lagian aku disana kan biar cepet sehat en cepet gede, jadi gpp dee. Sekarang aku juga masihhh kecil bangett, makanya aku ga bisa ngapa-ngapain. Cuama bisanya nangis, pipis, pup, sama minta minum. Habisss gimana dong, aku siy pengennya juga kayak Mas Ahnaf bisa lari-lari kemana-mana, cumaaa kayaknya mesti nunggu setahun lagii de.

Udah de perkenalan aku yaa, habisss aku ga punya banyak bahan buat diceritain niy. Ntar aja kalo aku udah agak gedean yaaa... Read More..

Mar 6, 2010

Ayah… maaf boleh aku beli waktumu ?

Sahabat…., diantara tugas-tugas terberat yang kita rasakan sebagai Ayah dan Ibu adalah bekerjasama untuk mendidik Anak SECARA LANGSUNG agar anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholihah, menampilkan keteladanan yang baik selama bersama mereka, memberikan perhatian dan waktu yang cukup untuk mereka, menemani belajar dan bermain mereka , serta mengantar tidur mereka dengan cerita indah penuh hikmah. Inilah kisah untuk kita renungkan bersama bagi kita yang masih berprinsip ‘ waktu adalah uang ‘.
Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di
Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron,
putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia
nampaknya sudah menunggu cukup lama akan kedatangan ayahnya pulang kerja.

"Kok, belum tidur?" sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron memang
sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke
kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron
menjawab, "Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji
Ayah?"

"Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?"

"Ah, enggak. Pengen tahu aja."

"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan
dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja.
Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?"

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara
ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju
kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.

"Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam
ayah digaji Rp 40.000,- dong," katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Rudi.

Tetapi Imron tak beranjak. Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian,
Imron kembali bertanya, "Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"

"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini?
Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah."

"Tapi, Ayah..."

Kesabaran Rudi habis. "Ayah bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Imron. Anak
kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali
hardikannya. Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu
belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang
uang Rp 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, "Maafkan
Ayah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam
begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih
dari itu pun ayah kasih."

"Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah
menabung lagi dari uang jajan selama satu minggu ini."

"Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Rudi lembut.

"Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga
puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga.
Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi
karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp 40.000,-, maka setengah jam
harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam
dari Ayah," kata Imron polos.

Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat, air matanya mengalir deras, menyesali segala ketidakberdayaannya.

Sahabat, betapa setiap detik kasih sayang Allah telah kita rasakan, sesungguhnya adalah kita diperintah untuk membagi kasih sayang itu kepada orang-orang yang terdekat dengan kita, kepada orang-orang yang kehilangan kasih sayang dan kepada seluruh makhluq di muka Bumi ini, sebagai wujud manifetasi tugas kita sebagai Wakil Allah di muka Bumi.

Sahabat……, andai tugas yang membuat kita menjadi sering meninggalkan buah hati kita, maka jangan sampai lupa disetiap lelah dan dahaga kita terselip do’a untuk sang buah hati kita, terutama disetiap usai kita beribadah dalam bentuk apapun.


Sumber : http://ibnuibnu.blogspot.com
Read More..

Do'a Anak yang Sholeh terhadap Orang Tua

 Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh berbicara terus dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan berbicara dengan Allah.Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.

Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan bertetangga dengan aku?".
Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawaban, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat yang dituju.

Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berhasil bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.
Tuan rumah itu tidak langsung melayani Nabi Musa. Dia masuk ke dalam kamar dan melakukan sesuatu di dalam. Tidak lama kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu digendongnya dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Ada apa ini ?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh keheranan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian diantar lagi ke dalam kamar. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya diantar lagi ke kamar.
Setelah selesai barulah dia melayani Nabi Musa. Nabi Musa bertanya "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Agama ku Tauhid", jawab pemuda itu yaitu agama Islam. "Mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.

"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah orang tua kandungku. Oleh kerena mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah merubah wajah mereka menjadi babi yang buruk rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajibanku sebagai anak. Setiap hari aku berbakti kepada kedua orang tuaku seperti yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menajdi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.

"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampuni. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia kembali, tetapi Allah masih belum mengabulkan.", tambah pemuda itu lagi.
Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. "'Wahai Musa, inilah orang yang akan bertetangga dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepada kedua orang tuanya. Orang tuanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."

Allah juga berfirman lagi yang artinya: "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua orang tuanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga."

Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa orang tua yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada orang tuanya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan orang tua kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.

Walau seburuk apapun perangai kedua orang tua kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.
Walau banyak sekali dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua orang tua kita diampuni Allah S.W.T.
Doa anak yang soleh akan membantu kedua orang tuanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para orang tua di alam kubur.

Sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran uang, tetapi sayang seorang anak pada kedua orang tuanya ialah dengan doanya supaya kedua orang tuanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

Amien


Sumber : http://www.dzikir.org
Read More..

Mar 5, 2010

30 Kiat Menuntut Ilmu [Pendidikan Anak Dalam Islam]

Apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz pada seorang anak, maka selayaknya dia mendapatkan perhatian sesrius dan pengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal-hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala.

Sebaliknya, jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa karenanya.

Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik dan penanaman adab yang baik terhadapnya sebagai bagian dari haknya. Di antara adab-adab dan kiat dalam mendidik anak adalah sebagai berikut:

• Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang makan.

• Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agar berhati-hati dan jangan sampai mengotori pakaian.

• Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya memen-tingkan perut saja.

• Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akan sulit bagi dia melepaskannya.

• Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu hanya untuk kaumwanita.

• Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, maka hendaknya mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya hingga melebihi mata kaki). Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal-hal ini.

• Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi setelah dewasa ia memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.

• Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur’an dan buku-buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur’an dengan tafsirnya, hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa mencintai dan menela-dani mereka. Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy’ariyah, Mu’tazilah, Rafidhah dan juga kelompok-kelompok bid’ah lainnya agar tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang banyak ber-kembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.

• Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan jiwa.

• Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan mengahafal syair-syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.

• Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagia-kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan, hendaknya jangan disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.

• Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan kepadanya jika terus melakukan itu, maka orang-orang akan membenci dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah memarahi, sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.

• Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan dari ayah.

• Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan kebosanan dan melemahnya kondisi badan.

• Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena terlalu lama tidur dan kurang gerak.

• Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, sebab ketika ia melakukannya, tidak lain karena adanya keyakinan bahwa itu tidak baik.

• Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah (atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.

• Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak (berkacak) pinggang seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.

• Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya, pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia ber-sikap tawadhu’, lemah lembut dan menghormati temannya.

• Tumbuhkan pada anak (terutama laki-laki) agar tidak terlalu mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secara berlebihan, melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.

• Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari keluarga terpandang (kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab itu adalah sikap tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi karena itu adalah perbuatan mulia dan terhormat.

• Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama muslim dan banyak menguap.

• Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.

• Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau dzikir kepada Allah.

• Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.

• Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia seperti melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang-orang yang suka melakukan hal itu.

• Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam kondisi sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebab pujian akan mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.

• Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesai belajar, membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.

• Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkan meninggalkan bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah-perintah.

• Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, pengajar (ustadz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua. Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat. Dan sebisa mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).

Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi pendidikan anak perempuan. Wallahu a’lam.

Dari mathwiyat Darul Qasim “tsalasun wasilah li ta’dib al abna’’” asy Syaikh Muhammad bin shalih al Utsaimin rahimahullah . [Ubaidillah Masyhadi/alsofwah]


Sumber : http://www.kajianislam.net
Read More..

Tips cara memainkan Flash Card Glenn Doman

Sebelum memulai, jika Anda telah siap dengan Flash Card yang Anda beli, Anda Bisa langsung skip ke Cara Permainannya.
Tapi jika Anda belum Punya Flash Card Glenn Doman, Anda bisa membuatnya sendiri (perjuangan lho.. ^___^ )


Cara membuat:
Gunakan Karton Poster (karton tebal)
Ukuran Flash Card:
15x50cm 25 kartu
12.5x50cm 25 kartu
10x50cm 100-150 kartu
10x30cm 100-150 kartu
(sudah mulai malas?? melihat banyaknya kartu yang harus dibikin?? hehehe...)

Tinggi huruf:
7,5 - 10 cm untuk kartu 15x50cm
5 - 7,5 cm untuk kartu 12,5x50cm
3,5 - 6 cm untuk kartu 10x50 / 10x30cm

Gunakan huruf kecil (Bukan huruf KAPITAL)
Tebal tulisan 1,25cm atau lebih
Penulisan kata ditengah kartu
Bagian belakang di sudut kiri atas, tulis kata sama dengan kata yang ada di depan kartu
Buatlah minimal 200 kata untuk memulai permainan ini, selanjutnya tambah dan tambah terus

Cara Permainan:
Hari Pertama

Set A (5 buah kartu)
Lakukan SET A sebanyak 3 kali permainan dengan jeda waktu 1,5 jam per sesi
Ambil kartu dari karton yang berukuran 15x50cm
Untuk Sesi Pertama, ambil 5 kartu saja dengan huruf awalan yang berbeda

Contoh:
- Bunda
- Ayah
- Nenek
- Kakek
- Tante

Jangan Kakek dan Kakak dijadikan dalam satu sesi (kakek dan kakak berhuruf awal sama, yaitu K )

Karton Pertama:
Kartu bunda --> Bunda
Ambil kartu dari belakang (jangan lupa diintip kata yang ada dibelakang kartunya dulu)
Kartu ayah --> Ayah
Dan selanjutnya sampai kartu ke lima
Setelah kartu kelima, peluk dan cium Anak Anda, katakan betapa hebat dan pintarnya dia dan betapa Anda senang mengajarnya ^___^

INGAT: jangan flashkan kartu terlalu lama.
Flashkan dengan cepat, tidak apa tidak ada kontak mata. Jangan HARUSkan anak untuk selalu terpaku kepada kartu, karena dapat dipastikan, anak Anda akan bosan dengan kekakuan tersebut.

Sesi kedua dan ketiga, urutan selalu dibuat berbeda

Hari kedua
Ulang pelajaran dasar (SET A) 3 kali
Tambah kelompok kata ke-2 (SET B) yang terdiri dari 5 kartu (diperlihatkan 3 kali)
Total hari kedua ada 6 sesi
Memberikannya dapat berurutan A-A-A dan B-B-B atau A-B-A-B. Jeda waktu sekitar 15 menit masing-masing sesi

Hari Ketiga
Tambah 5 kartu lagi (SET C)
Set A sebanyak 3 kali
Set B sebanyak 3 kali
Ditambah set C 3 kali

Hari Keempat dan kelima
Sama seperti hari ke-3

Hari keenam Set A pensiun 1 kartu kemudian diganti 1 kartu baru.

Hari ketujuh Set A pensiun satu kartu diganti kartu baru, set B pensiun satu kartu diganti kartu baru.

Hari kedelapan Set A pensiun satu kartu lagi, Set B pensiun satu kartu, dan set C pensiun 1 kartu.

Hari selanjutnya:
Lakukan terus sampai habis.

Semoga berhasil ^__^

PS. Kartu-kartu yang dibuat sendiri, biasanya lebih berat dari kartu aslinya..

Sumber : http://toysworld.multiply.com
Read More..

Bagaimana Mengajar Bayi Anda Membaca Sambil Bermain Metoda Glenn Doman

Kami para ibu, adalah pembuat keramik dan anak-anak kami adalah tanah litanya…
__WINIFRED SACKVILLE STONER Natural Education



Sebelum kita membahas cara mengajarkan anak membaca, akan Saya bahas hal-hal penting yang Anda patut garisbawahi.
1. Anak dibawah usia 5 tahun bisa dengan MUDAH menyerap informasi dalam jumlah yang luar biasa banyaknya. Pada anak yang berusia kurang dari 4 tahun akan LEBIH MUDAH dan LEBIH EFEKTIF. Dibawah 3 tahun bahkan JAUH LEBIH MUDAH lagi dan JAUH LEBIH EFEKTIF. Dan dibawah 2 tahun merupakan usia yang PALING MUDAH menyerap dan PALING EFEKTIF untuk menyerap Informasi.
2. Anak dibawah usia 5 tahun bisa menangkap informasi dengan kecepatan yang luar biasa.
3. Semakin banyak informasi yang diserap seorang Anak dibawah usia 5 tahun, makin banyak pula yang diingatnya.
4. Anak di bawah usia 5 tahun mempunyai energi yang sangat besar
5. Anak dibawah usia 5 tahun mempunyai keinginan belajar yang sangat besar
6. Anak dibawah usia 5 tahun dapat belajar membaca dan ingin belajar membaca.
7. Anak dibawah usia 5 tahun bisa mempelajari suatu bahasa secara utuh dan dapat belajar bahasa apapun yang diperkenalkan kepadanya. Dia bisa diajari membaca satu atau beberapa bahasa SAMA MUDAHNYA dengan kemampuannya untuk mengerti bahasa lisan.

Betapapun buruknya Anda mengajar anak Anda membaca, hampir dapat dipastikan dia akan belajar lebih banyak daripada jika dia tidak diajarkan membaca sama sekali. Jadi jika Anda ingin tidak menghasilkan apa-apa dalam hal mengajarkan anak Anda membaca, Anda harus TIDAK melakukan apa-apa.
Namun semakin baik Anda mengajarkan anak Anda membaca, semakin cepat dan lancar dia akan belajar membaca.
Lakukanlah permainan belajar membaca dengan tepat, baik Anda maupun Anak Anda akan benar-benar menikmatinya.
Permainan ini hanya memerlukan waktu KURANG DARI setengah jam seharinya.

DASAR-DASAR MENGAJAR
Pada usia berapa sebaiknya dimulai
Usia satu tahun atau kurang adalah waktu yang terbaik untuk mulai, jika Anda ingin mengeluarkan waktu dan energi yang paling sedikit untuk mengajar anak Anda membaca. Anda bahkan bisa memulai proses mengajar sejak bayi Anda lahir. Bukankah kita sudah berbicara padanya sejak ia lahir? Hal ini akan melatih indera pendengarannya. Kita juga bisa memperkenalkan bahasa melalui mata. Hal ini akan melatih indera penglihatannya.
Ada 2 faktor yang sangat penting dalam mengajar anak:
1. Sikap dan pendekatan Anda
2. Ukuran dan kerapian bahan bacaan

Waktu terbaik untuk Mengajar
Tolong diingat : “Jika suasana hati Anda dan suasana hati anak Anda sedang tidak baik, berhentilah, Anda pasti melakukan sesuatu yang salah.”
Jangan pernah mengajarkan sesuatu jika Anak Anda sedang lelah, lapar atau rewel. Selidikilah apa yang membuatnya terganggu dan atasi itu. Ibu yang bijaksana akan menunda dahulu pelajaran membaca pada hari-hari seperti itu (bad day), dengan pertimbangan bahwa masih ada hari-hari lain yang lebih menyenangkan sehingga kegembiraan dalam belajar membaca akan semakin meningkat.

Lamanya Pengajaran yang Terbaik
Pastikan bahwa waktu yang Anda gunakan untuk melakukan permainan ini sangat singkat. Mula-mula lakukan permainan ini 3 kali sehari, tetapi setiap pelajaran hanya berlangsung beberapa detik saja.
Untuk menentukan kapan harus mengakhiri setiap pelajaran, orang tua harus benar-benar bersikap bijaksana.

Hentikan sebelum anak Anda ingin mengakhirinya
Orangtua harus tahu apa yang dipikirkan anak sebelum anak itu sendiri menyadarinya, dan menghentikan permainan sebelum anak itu sendiri ingin menghentikannya.
Jika orangtua selalu mengamati keadaan ini, anak malah akan merengek dan minta ermainan membaca ini diteruskan. Dengan demikian orang tua memupuk keinginan alamiah anak untuk belajar, bukan menghancurkannya.

Cara Mengajar
Apapun yang Anda ajarkan, baik kata tunggal, kalimat atau sebuah buku, kegembiraan dan semangat Anda adalah kuncinya. Anak-anak sangat senang belajar, dan mereka melakuykannya dengan CEPAT. Kadang orangtua hampir selalu melakukannya dengan terlalu lamban bagi anak-anak. Kadang kita sebagai orangtua berharap bahwa Anak Anda berwajah serius atau agak kurang senang untuk menunjukkan bahwa dia benar-benar sedang belajar. Tetapi anak-anak tidak menganggap belajar sebagai beban sebagaimana orang dewasa.
Tunjukkan kartu-kartu itu secepat mungkin kepadanya. Dengan berlatih, lama kelamaan Anda dapt melakukannya dengan lebih terampil.
Terkadang seorang ibu yang ingin mempercepat tempo permainan senderung terlalu memusatkan perhatian pada kecepatan gerakan tangannya, sehingga kegembiraan yang alami dan intonasi suara yang menyenangkan seringkali hilang. Kegembiraan, suara yang menyenangkan, maupun gerakan yang sangat cepat sebenarnya dapat dilakukan secara bersamaan dan penting untuk dilakukan. Minat dan semangat anak untuk belajar membaca tergantung pada 3 hal ini:
1. Kecepatan menunjukkan bahan pelajaran
2. Jumlah bahan pelajaran yang baru
3. Cara mengajar yang menyenangkan

Faktor kecepatan itu sendiri menentukan keberhasilan pelajaran daripada bila diberikan terlalu lamban pada anak Anda yang cerdas dan sangat ingin belajar.
Anak-anak tidak perlu menatap seperti yang orangtua inginkan. Mereka menyerap begitu saja semua informasi dengan sangat cepat, bagaikan spons menyerap air.

Konsistensi
Sebelum mengajar, persiapkan dahulu diri Anda dan materi yang akan diberikan dengan baik, karena begitu Anda memulai pelajaran, Anda harus melaksanakan program yang konsisten. Program sederhana yang dilakukan secara konsisten, pasti lebih berhasil daripada program yang telalu ambisius, membebani, dan membuat Anda kewalahan, sehingga membuat pengajaran tidak teratur dan efektif.. Program yang sering dihentikan (berhenti-mulai-berhenti-mulai) tidak akan efektif.
Namun terkadang Anda perlu menghentikan program selama beberapa hari. Tidak apa-apa asal tidak dilakukan terlalu sering. Bahkan Anda terkadang harus menghentikannya selama beberapa minggu atau bulan karena kondisi yang tidak memungkinkan. Misalnya kelahiran bayi baru, pindah ruma, bepergian, atau ada keluarga yang sakit, sehingga kegiatan rutin sehari-hari terganggu. Selama ada gangguan seperti itu, sebaiknya hentikan program sama sekali. Gunakan waktu Anda untuk membacakan buku kepada anak Anda. Bila Anda telah siap kembaliuntuk melakukan program secara konsisten, mulailah kembali tepat dimana Anda berhenti. Jangan mundur kebelakang dan mengulanginya lagi.

Persiapan Bahan Pelajaran
Bahan-bahannya sangat sederhana. Semua sebaiknya dibuat dari kertas karton Putih yang agak kaku sehingga mudah berdiri tegak dan tidak mudah rusak bila sering dipegang.
Anda perlu cukup banyak karton putih yang dipotong agak besar, kira-kira berukuran:
1. 15 X 50 cm kira-kira 25 kartu
2. 12,5 X 50 cm kira-kira 25 kartu
3. 10 X 50 cm kira-kira 100-150 kartu
4. 10 X 30 cm kira-kira 100-150 kartu
CATATAN: Ukuran panjang kartu dapat disesuaikan dengan panjang kalimat.
Anda juga perlu beberapa spidol besar berwarna merah dengan ujung yang tebal dan rata. Pilihlah ujung spidol yang paling lebar. Semakin besar ukuran spidol, semakin baik.
Sekarang, tulislah setiap kata di atas potongan karton putih, Buatlah hurufnya setinggi kira-kira:
1. 7,5 cm-10cm untuk kartu 15 X 50 cm
2. 5 – 7,5 cm untuk kartu 12,5 X 50 cm
3. 3,5 – 6 cm untuk kartu 10 X 50cm atau 10 X 30 cm

Gunakanlah huruf kecil kecuali untuk kata-kata yang memang harus dimulai dengan huruf besar. Penggunaan huruf kecil ini karena jenis huruf inilah yang digunakan di dalam buku-buku.
Pastikan agar huruf yang Anda tulis terlihat jelas dan tebal. Tebalnya kira-kira 1,25cm atau lebih. Tujuannya supaya anak mudah membacanya.
Tuliskan huruf-hurufnya dengan rapi dan jelas. Gunakan huruf cetak, jangan huruf sambung. Tulislah kata di tengah-tengah kartu dan sisakan ruang kosong disekeliling kartu agar tangan Anda tidak menutupi tulisan itu ketika memegang kartu.

Buatlah kartu-kartu ini seefisien mungkin, tidak usah memperindah kartu, karena yang akan dilihat anak hanyalah tulisannya saja. Seringkali pula Ayah dan ibu berbagi pekerjaan dalam pembuatan kata, jadi usahakan agar tulisan dibuat secara konsisten. Sekali lagi, anak Anda memerlukan informasi visual yang konsisten dan mudah dibaca.
Pada bagian belakang kartu di sudut kiri atas, tulislah kata itu sekali lagi. Ukurannya terserah Anda, asalkan Anda dapat membacanya dengan mudah. Anda bisa menggunakan pinsi atau bolpen untuk menulisnya. Jika tidak Anda tuliskan, maka Anda harus membalik kartu untuk melihat kartu apa yang sedang Anda pegang. Dan itu akan memperlambat tempo permainan Anda.
Bahan pelajaran ini dimulai dari ukuran huruf yang paling besar dan berwarna merah. Secara perlahan-lahan, ukuran huruf diperkecil menjadi berukuran normal dan hitam.
Huruf berukuran besar mulanya digunakan karena mudah dilihat. Warna merah digunakan karena menarik bagi anak kecil.
Melakukan perencanaan dan persiapan lebih awal itu selalu lebih baik. Jadi buatlah setidaknya 200 kata sebelum Anda mulai mengajarkan Anak Anda. Dengan demikian, Anda akan memiliki cukup persediaan bahan pelajaran baru yang cukup banyak dan siap digunakan. Jika Anda tidak punya cukup persediaan, Anda akan perlahan-lahan tertinggal. Godaan untuk menunjukkan kata lama yang sama berulang-ulang menjadi besar. Jika terjadi hal ini, maka ini adalah bencana bagi program membaca tersebut. Satu kesalahan yang tidak akan diterima seorang anak adalah bahwa ia terus menerus diperlihatkan materi yang sama, yang seharusnya disingkirkan sejak lama.
Bersikaplah pintar. Siapkan materi jauh sebelumnya. Jika karena suatu alasan, persediaan materi Anda habis, jangan mengulang materi lama. Stop program selama satu hari atau 1 minggu sampai Anda telah mengatur dan membuat bahan pelajaran baru, lalumulailah kembali dimana Anda berhenti.

RINGKASAN : DASAR-DASAR CARA MENGAJAR YANG BAIK
1. Mulailah pada usia sedini mungkin
2. Bersikaplah ceria setiap waktu
3. Hargailah Anak Anda
4. Mengajarlah HANYA JIKA Anda dan anak sedang senang dan bergembira
5. Berhentilah sebelum anak Anda ingin berhenti
6. Tunjukkan bahan pelajarannya dengan cepat
7. Perkenalkan bahan pelajaran baru sesering mungkin
8. Lakukanlah program Anda dengan konsisten
9. Siapkan bahan pelajaran Anda dengan seksama jauh-jauh hari sebelumnya
10. Ingatlah selalu “Jika suasana hati Anda dan suasana hati anak Anda sedang tidak baik, berhentilah, Anda pasti melakukan sesuatu yang salah.”

TAHAPAN MEMBACA
Apakah anak Anda berumur 1 tahun, 5 thaun, 3 tahun atau bahkan 2 bulan pun, tahapan membaca yang digunakan sama saja.

Urutannya adalah sebagai berikut:
Tahap pertama : Kata tunggal
Tahap kedua : Gabungan dua kata
Tahap ketiga : Kalimat singkat/sederhana
Tahap keempat : Kalimat panjang
Tahap kelima : Buku-buku


Sumber : http://toysworld.multiply.com
Read More..

Jangan Menangis Bunda

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu,
mengapa Ibu menangis?".
Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak".
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?
Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban
yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya,
mengapa wanita menangis.

Pada suatu hari, ia bertemu dengan seorang tua yang bijak lagi penuh wibawa di dalam suatu masjid, lalu ia bertanya ."Wahai Bapak, mengapa
wanita mudah sekali menangis?"
Bapak Tua tersebut menjawab,"Saat diciptakan wanita, Allah membuatnya menjadi sangat utama. Diciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan
isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan
kepala bayi yang sedang tertidur.

Diberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi
dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca
dari anaknya itu.

Diberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang
menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Diberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih,
walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Diberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua
anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang
anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula
yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Diberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa
sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang
melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
Diberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri,
sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Diberikan ia air mata agar dapat mencurahkan
perasaannya.Inilah yang khusus Diberikan kepada wanita, agar dapat digunakan
kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun
sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Cintai dan Sayangi Ibumu Semasa Hidupnya..
Berbaktilah Kepadanya..
Perbanyaklah Berdoa dan Beramal Saleh Sepeninggalnya..
Agar Ia Bahagia Di Sana..

Ya Allah..Hamba titipkan Ibu hamba kepadaMu..
Ampuni dan Sayangi dia di sana..

Sumber : http://www.kajianislam.net/
Read More..

Mar 4, 2010

Acara Ayahbunda [March 2010]

05 - 07 Maret 2010
Preschool Fair 2010
Ayahbunda Preschool Fair 2010. Venue Grand Indonesia. Peserta: Puluhan peserta prasekolah

Sumber : http://www.ayahbunda.co.id/ Read More..

Agar Buah Hati Menjadi Penyejuk Hati

Kehadiran sang buah hati dalam sebuah rumah tangga bisa diibaratkan seperti keberadaan bintang di malam hari, yang merupakan hiasan bagi langit. Demikian pula arti keberadaan seorang anak bagi pasutri, sebagai perhiasan dalam kehidupan dunia. Ini berarti, kehidupan rumah tangga tanpa anak, akan terasa hampa dan suram.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal dan shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (Qs.al-Kahfi: 46)

Bersamaan dengan itu, nikmat keberadaan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan hal ini dalam firman-Nya,

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (Qs. At-Taghaabun:14)

Makna “menjadi musuh bagimu” adalah melalaikan kamu dari melakuakan amal shaleh dan bisa menjerumuskanmu ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketika menafsirkan ayat di atas, syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, “…Karena jiwa manusia memiliki fitrah untuk cinta kepada istri dan anak-anak, maka (dalam ayat ini) Allah Subhanahu wa Ta’ala memperingatkan hamba-hamba-Nya agar (jangan sampai) kecintaan ini menjadikan mereka menuruti semua keinginan istri dan anak-anak mereka dalam hal-hal yang dilarang dalam syariat. Dan Dia memotivasi hamba-hamba-Nya untuk (selalu) melaksanakan perintah-perintah-Nya dan mendahulukan keridhaan-Nya…” .

Kewajiban Mendidik Anak

Agama Islam sangat menekankan kewajiban mendidik anak dengan pendidikan yang bersumber dari petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (Qs. at-Tahriim: 6)

Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “(Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu.”

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, “Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta bertobat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya. Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk (melaksanakan) perintah Allah. Maka seorang hamba tidak akan selamat (dari siksaan neraka) kecuali jika dia (benar-benar) melaksanakan perintah Allah (dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya” .

Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melarang Hasan bin ‘Ali radhiallahu ‘anhu memakan kurma sedekah, padahal waktu itu Hasan radhiallahu ‘anhu masih kecil, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hekh hekh” agar Hasan membuang kurma tersebut, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa kita (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keturunannya) tidak boleh memakan sedekah”

Imam Ibnu Hajar menyebutkan di antara kandungan hadits ini adalah bolehnya membawa anak kecil ke mesjid dan mendidik mereka dengan adab yang bermanfaat (bagi mereka), serta melarang mereka melakukan sesuatu yang membahayakan mereka sendiri, (yaitu dengan) melakukan hal-hal yang diharamkan (dalam agama), meskipun anak kecil belum dibebani kewajiban syariat, agar mereka terlatih melakukan kebaikan tersebut .

Metode Pendidikan Anak yang Benar

Agama Islam yang sempurna telah mengajarkan adab-adab yang mulia untuk tujuan penjagaan anak dari upaya setan yang ingin memalingkannya dari jalan yang lurus sejak dia dilahirkan ke dunia ini. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku semuanya dalam keadaan hanif (suci dan cenderung kepada kebenaran), kemudian setan mendatangi mereka dan memalingkan mereka dari agama mereka (Islam).”

Dalam hadits shahih lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tangisan seorang bayi ketika (baru) dilahirkan adalah tusukan (godaan untuk menyesatkan) dari setan.”

Perhatikanlah hadits yang agung ini, bagaimana setan berupaya keras untuk memalingkan manusia dari jalan Allah sejak mereka dilahirkan ke dunia, padahal bayi yang baru lahir tentu belum mengenal nafsu, indahnya dunia dan godaan-godaan duniawi lainnya, maka bagaimana keadaannya kalau dia telah mengenal semua godaan tersebut

Maka di sini terlihat jelas fungsi utama syariat Islam dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menjaga anak yang baru lahir dari godaan setan, melalui adab-adab yang diajarkan dalam sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berhubungan dengan kelahiran seorang anak.

Sebagai contoh misalnya, anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi seorang suami yang akan mengumpuli istrinya, untuk membaca doa,

“Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang suami yang ingin mengumpuli istrinya membaca doa tersebut, kemudian Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.”

Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa syariat Islam merupakan satu-satunya metode yang benar dalam pendidikan anak, yang ini berarti bahwa hanya dengan menerapkan syariat Islamlah pendidikan dan pembinaan anak akan membuahkan hasil yang baik.

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-’Utsaimin berkata, “Yang menentukan (keberhasilan) pembinaan anak, susah atau mudahnya, adalah kemudahan (taufik) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan jika seorang hamba bertakwa kepada Allah serta (berusaha) menempuh metode (pembinaan) yang sesuai dengan syariat Islam, maka Allah akan memudahkan urusannya (dalam mendidik anak), Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya.” (Qs. ath-Thalaaq: 4)

Pembinaan Rohani dan Jasmani

Cinta yang sejati kepada anak tidaklah diwujudkan hanya dengan mencukupi kebutuhan duniawi dan fasilitas hidup mereka. Akan tetapi yang lebih penting dari semua itu pemenuhan kebutuhan rohani mereka terhadap pengajaran dan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk al-Qur-an dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah bukti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya, karena diwujudkan dengan sesuatu yang bermanfaat dan kekal di dunia dan di akhirat nanti.

Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji Nabi-Nya Ya’qub ‘alaihissalam yang sangat mengutamakan pembinaan iman bagi anak-anaknya, sehingga pada saat-saat terakhir dari hidup beliau, nasehat inilah yang beliau tekankan kepada mereka. Allah berfirman,

“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) kematian, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, ‘Apa yang kamu sembah sepeninggalku’ Mereka menjawab, ‘Kami akan menyembah Rabb-mu dan Rabb nenek moyangmu, Ibrahim, Isma’il, dan Ishaq, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk kepada-Nya.’” (Qs. al-Baqarah: 133)

Renungkanlah teladan agung dari Nabi Allah yang mulia ini, bagaimana beliau menyampaikan nasehat terakhir kepada anak-anaknya untuk berpegang teguh dengan agama Allah , yang landasannya adalah ibadah kepada Allah semata-semata (tauhid) dan menjauhi perbuatan syirik (menyekutukan-Nya dengan makhluk). Dimana kebanyakan orang pada saat-saat seperti ini justru yang mereka berikan perhatian utama adalah kebutuhan duniawi semata-mata; apa yang kamu makan sepeninggalku nanti Bagaimana kamu mencukupi kebutuhan hidupmu Dari mana kamu akan mendapat penghasilan yang cukup

Dalam ayat lain Allah berfirman,

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi nasehat kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.’” (Qs. Luqmaan: 13)

Lihatlah bagaimana hamba Allah yang shaleh ini memberikan nasehat kepada buah hati yang paling dicintai dan disayanginya, orang yang paling pantas mendapatkan hadiah terbaik yang dimilikinya, yang oleh karena itulah, nasehat yang pertama kali disampaikannya untuk buah hatinya ini adalah perintah untuk menyembah (mentauhidkan) Allah semata-mata dan menjauhi perbuatan syirik .

Manfaat dan Pentingnya Pendidikan Anak

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah – semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya – berkata, “Salah seorang ulama berkata, ‘Sesugguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat (nanti) akan meminta pertanggungjawaban dari orang tua tentang anaknya sebelum meminta pertanggungjawaban dari anak tentang orang tuanya. Karena sebagaimana orang tua mempunyai hak (yang harus dipenuhi) anaknya, (demikian pula) anak mempunyai hak (yang harus dipenuhi) orang tuanya. Maka sebagaimana Allah berfirman,

“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya.” (Qs. al-’Ankabuut: 8)

(Demikian juga) Allah berfirman,

“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (Qs. at-Tahriim: 6)

Maka barangsiapa yang tidak mendidik anaknya (dengan pendidikan) yang bermanfaat baginya dan membiarkannya tanpa bimbingan, maka sungguh dia telah melakukan keburukan yang besar kepada anaknya tersebut. Mayoritas kerusakan (moral) pada anak-anak timbulnya (justru) karena (kesalahan) orang tua sendiri, (dengan) tidak memberikan (pengarahan terhadap) mereka, dan tidak mengajarkan kepada mereka kewajiban-kewajiban serta anjuran-anjuran (dalam) agama. Sehingga karena mereka tidak memperhatikan (pendidikan) anak-anak mereka sewaktu kecil, maka anak-anak tersebut tidak bisa melakukan kebaikan untuk diri mereka sendiri, dan (akhirnya) merekapun tidak bisa melakukan kebaikan untuk orang tua mereka ketika mereka telah lanjut usia. Sebagaimana (yang terjadi) ketika salah seorang ayah mencela anaknya yang durhaka (kepadanya), maka anak itu menjawab: “Wahai ayahku, sesungguhnya engkau telah berbuat durhaka kepadaku (tidak mendidikku) sewaktu aku kecil, maka akupun mendurhakaimu setelah engkau tua, karena engkau menyia-nyiakanku di waktu kecil maka akupun menyia-nyiakanmu di waktu engkau tua.”

Cukuplah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut menunjukkan besarnya manfaat dan keutamaan mendidik anak,

“Sungguh seorang manusia akan ditinggikan derajatnya di surga (kelak), maka dia bertanya, ‘Bagaimana aku bisa mencapai semua ini Maka dikatakan padanya: (Ini semua) disebabkan istigfar (permohonan ampun kepada Allah yang selalu diucapkan oleh) anakmu untukmu.’”

Sebagian dari para ulama ada yang menerangkan makna hadits ini yaitu: bahwa seorang anak jika dia menempati kedudukan yang lebih tinggi dari pada ayahnya di surga (nanti), maka dia akan meminta (berdoa) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar kedudukan ayahnya ditinggikan (seperti kedudukannya), sehingga Allah pun meninggikan (kedudukan) ayahnya.

Dalam hadits shahih lainnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika seorang manusia mati maka terputuslah (pahala) amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah yang terus mengalir (pahalanya karena diwakafkan), ilmu yang terus diambil manfaatnya (diamalkan sepeninggalnya), dan anak shaleh yang selalu mendoakannya.”

Hadits ini menunjukkan bahwa semua amal kebaikan yang dilakukan oleh anak yang shaleh pahalanya akan sampai kepada orang tuanya, secara otomatis dan tanpa perlu diniatkan, karena anak termasuk bagian dari usaha orang tuanya . Adapun penyebutan “doa” dalam hadits tidaklah menunjukkan pembatasan bahwa hanya doa yang akan sampai kepada orangtuanya , tapi tujuannya adalah untuk memotivasi anak yang shaleh agar orang tuanya.

Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani – semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya – berkata, “(Semua pahala) amal kebaikan yang dilakukan oleh anak yang shaleh, juga akan diperuntukkan kepada kedua orang tuanya, tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala anak tersebut, karena anak adalah bagian dari usaha dan upaya kedua orang tuanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (Qs. an-Najm: 39)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh sebaik-baik (rezki) yang dimakan oleh seorang manusia adalah dari usahanya sendiri, dan sungguh anaknya termasuk (bagian) dari usahanya.”

Kandungan ayat dan hadits di atas juga disebutkan dalam hadits-hadist (lain) yang secara khusus menunjukkan sampainya manfaat (pahala) amal kebaikan (yang dilakukan) oleh anak yang shaleh kepada orang tuanya, seperti sedekah, puasa, memerdekakan budak dan yang semisalnya.”

Tulisan ringkas ini semoga menjadi motivasi bagi kita untuk lebih memperhatikan pendidikan anak kita, utamanya pendidikan agama mereka, karena pada gilirannya semua itu manfaatnya untuk kebaikan diri kita sendiri di dunia dan akhirat nanti.

Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa

Kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 20 Jumadal akhir 1430 H

Abdullah bin Taslim al-Buthoni
Read More..

Melukis (3 Maret 2010)

Bahan: Kuas kecil, kertas Duplex, air, beberapa pewarna makanan

Cara: kertas duplex dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Dan untuk membuat cat caranya masukkan sedikit air kedalam wadah lalu campurkan dengan pewarna makanan secukupnya, dan buat beberapan warna.


Tema kali ini adalah melukis, dimana untuk catnya sendiri kami tidak memakai cat khusus untuk melukis tetapi kami menggantinya dengan cat yang dibikin sendiri yang menyerupai aslinya, dan cat ini tidak berbahaya untuk anak-anak.

Sebelum memulai kegiatan melukis, seperti biasa dimulai dengan bernyanyi dan berdo’a. Setelah berdo’a bersama, anak FAS satu-persatu disuruh maju kedepan untuk bernyanyi bersama-sama, ada juga anak FAS yang enggan untuk maju kedepan. Anak FAS yang mau maju kedepan diberi hadiah. Setelah selesai bernyanyi, kertas duplex dan kuas dibagikan kepada anak-anak dan mereka dibagi beberapa kelompok. Masing-masing anak berbeda-beda dalam melukis sesuatu, ada yang melukis rumah, pelangi, dan ada yang berupa coretan saja. Dan mereka melukisnya sesuai dengan imajinasi mereka masing-masing. Setelah semua selesai, hasil karya mereka dikumpulkan dan tidak langsung dibagikan, karna pada kesempatan nanti akan disambung dengan kegiatan membingkai lukisan.

Kegiatan melukis ini diharapkan agar anak-anak memainkan imajinasinya lebih tinggi lagi dan tentunya lebih kreativitas lagi. Dan anak-anak sangat merespon dengan baik, mereka sangat senang dengan kegiatan ini karna tema kali ini menyenangkan sekali bagi mereka.setelah kegiatan ini ditutup, mereka sangat menginginkan hasil karyanya dibagikan, berhubung belum bisa dibagikan terpaksa harus menunggu minggu depan. Sampai jumpa minggu depan anak-anak FAS….

AikaAhnafHafshahCacaAzmiAiraUmarRafiQistiNaufalLabibHisbil


by Ibu Raudah
Read More..

Meronce (24 Feb 2010)

Bahan : sedotan besar, kardus, kertas warna, benang, isolasi, pembolong kertas

Cara : Kardus dipotong-potong beraneka ragam bentuk, kemudian kertas warna ditempelkan pada kedua sisi kardus yang telah dipotong tadi. Setelah itu diberi lubang. Sedotan besar dipotong-potong kecil.




Hari ini rencananya kita akan mengajak anak-anak meronce nih..seperti biasa, kita berdo'a dulu dan menyanyi. Sekarang kita mulai meronce nya..sedotan , benang dan kardus dengan aneka bentuk dibagikan. Oya, di kedua ujung benang dikasih selotip biar anak-anak lebih mudah memasukkan sedotan dan kardusnya. Semua tampak asik meronce.

Kegiatan meronce ini bertujuan untuk melatih konsentrasi anak. Hehehe...lihat, ada yang bikin kalung, ada juga yang bikin mahkota. Semua tampak semangat.

Tapi yang bikin anak-anak semangat lagi adalah acara meal time. Hari ini anak-anak dapat makanan istimewa nih...sate buah dengan saus coklat. asiiik... wah..jangan rebutan ya. Semua pasti kebagian kok. hehehe...lucu, makannya pada belepotan. Wah...wah..wah...makanannya sampe ludes abis..




by Bunda Opal
Read More..

Plastisin (17 Feb 2010)

Bahan : Tepung terigu, pewarna makanan, air secukupnya, kardus ukuran 15 x 15 cm, plastik

Cara : tepung terigu, pewarna makanan dan air dicampur rata hingga adonan kalis dan tidak lengket. Kardus dilapisi dengan plastik (nantinya digunakan sebagai alas untuk bermain plastisin)

Seperti biasa setelah doa, kita nyanyi dulu. Langsung ke acara inti, kita main dengan plastisin. Asiiiik..anak-anak kelihatan semangat melihat adonan plastisin yang berwarna warni. Pastisin langsung dibagikan kepada anak-anak dan mulai berkreasi. Ehm...sekarang giliran ibu-ibu nih yang penasaran. Anak-anak bikin bentuk apa aja ya? Anak-anak tampak asik memainkan plastisin. Eh...Aika dan Anas kok belum nyentuh plastisinnya ya? wah ternyata masih geli ya pegang plastisinnya. Tapi ada perkembangan nih. Caca sudah mau loh pegang plastisinnya. Malah asik main dengan plastisin. Akhirnya anak-anak selesai juga main plastisinnya. Ada bentuk apa aja nih?. Ternyata ada yang bentuk orang, robot, dan lain-lain. Eh Azmi bikin bentuk apa tuh? Seperti bentuk cacing dari yang pendek sampai yang panjang. Wah...kreasi anak-anak bagus dan lucu. Nah..karena bermain plastisinnya sudah selesai, sekarang waktunya makan. Asiiiik...sebelum makan baca do'a dulu ya...

by Bunda Opal
Read More..

Menjahit (10 Feb 2010)

Menjahit Read More..

Kolase (3 Feb 2010)

Kolase Read More..

Berita

berita Read More..

Hafshah

Namaku Hafshah Tsurayya. Hafshah dari nama sahabiyah Hafshah Ibn Umar Ibn Khatab. Tsurayya artinya bintang kejora.

Aku lahir di Klinik Rizqi Sidoarjo 31 Desember 2006. Aku punya 2 kakak dan 1 adik Read More..

Umar

Namaku Muhammad Umar Fayshol.panggil aku umar. Nama umar diambil dari sahabat nabi khalifah Umar Ibn Khatab sahabat yg pemberani tapi lembut hatinya, Fayshol artinya pedang tajam yang menjadi pembeda antara kebenaran dan kebathilan. Aku lahir di RB Kemala Dewi Purwakarta, 18 april 2003.Aku anak pertama dari 4 bersaudara. Sekarang aku masih duduk dikelas 1 SDI Smart School Al Haamidiyah kelas 1. Pelajaran favoritku science dan bahasa arab. Makanan favoritku nasi goreng. Read More..

Labib

Namaku Muhammad Suhayl Labib. Biasa dipanggil Labib, Suhayl artinya lapang dan juga dari nama sahabat Suhayl Ibn Amru. Labiib artinya org yg berpikir, doa yg dipanjatkan umi ayahku agar aku menjadi seperti sahabat nabi yang sholeh yg selalu memikirkan ttg kekuasaan Allah.

Aku lahir di RB Melati Jakarta 7 Desember 2004. Sekarang aku sekolah di TK Al Ikhlas kelas A. Aku paling suka maen lari2an. Read More..

Anas

Nama lengkap saya, Muhammad Nashrul Hakim. Biasa dipanggil Anas. Nama saya punya artinya loh. Nashrul itu Suka Menolong dan Hakim itu artinya Bijaksana. Jadi doa orangtua saya mudah-mudahan saya ini bisa menjadi orang yang suka menolong dan bijaksana seperti Nabi Muhammad SAW.

Saya lahir di Purwakarta, tanggal 04 Mei 2008. sekarang berarti usia saya baru 2 tahun kurang dua bulan.

Acara Forum Anak Soleh yang paling saya suka adalah acara Meronce, sebetulnya sih bukan meronce nya yang saya suka tetapi acara makan sate buah setelah meronce :) , kapan lagi ya acara meroncenya. he2x.

Sampai ketemu di acara Forum Anak Soleh ya. Read More..

Rehal

Rehal Read More..

Rizki

Rizki Read More..

Aira

Assalamu'alaikum Dear friends.

Namaku Aira. Lengkapnya Khansa Humaira. Abi bilang arti nama Khansa adalah perempuan yang baik, dan nama seorang shahabiah yg semua anaknya syahid lillahi ta'ala. Kalau nama Humaira artinya berpipi kemerahan seperti panggilan rasululloh terhadap Aisyah r.a istri beliau yang tersayang. Dengan memberi nama Khansa Humaira padaku, bunda dan abi berharap aku menjadi anak yang sholehah seperti istri Rosululloh Aisyah r.a.

Aku lahir di hari kamis pagi yang penuh dengan rahmat Alloh pada jam 06.30 waktu Indonesia tengah (WITA) pada tanggal 11 Juni 2009 di kota kecil di NTB tempat eyang-eyangku tersayang tinggal yaitu Mataram, Lombok.

Sekarang Aira baru 9 bulan lho... sedang belajar berdiri, dan tau ga teman! Gigiku baru numbuh 1. Nanti kalau sudah besar aku ingin menjadi anak sholeh dan sukses menurut pandangan Alloh. Doain aira ya teman - teman supaya cita - cita aira membahagiakan Abi dan bunda jg All my Family di ijabah oleh Alloh. Amiin.

Aira ikut FAS dari sejak Bunda dan Abi masih tinggal ngontrak. Kalo bunda gak dianter Abi ke komplek karena masih kerja, bunda berangkat sendiri nganterin aira ke "sekolah" (sebutan abi untuk kegiatan FAS). Supaya aira bisa berkenalan, belajar, dan bermain bersama teman-teman yang sholeh dan sholehah tentunya. Dulu aira, suka takut kalo ketemu ato ditegur sama orang-orang tapi setelah ikut FAS aira jadi engga takut lagi dan senang bermain dan belajar bersama teman-teman.

Bunda, Abi dan Aira.. Salam Salut buat FAS, dan semua yang berpartisipasi semoga terus maju dan mencetak generasi muslim yang santun, bersahaja, rendah hati, dan saling menyayangi sesama muslim.

Wassalamu'alaikum wr. wb Read More..

Naufal

Naufal Read More..

Azmi

Hi, Kenalkan, Nama saya Muhammad Azmi Sujana. Panggil saja saya dengan Azmi atau boleh juga dengan Azim. Kata Mama sih Azmi itu artinya 'yang teguh hatinya' dan Sujana itu manusia yang baik. Jadi kurang lebih nama saya artinya Manusia yang baik dan teguh hatinya seperti Nabi Muhammad SAW. Temen-temen do'a in saya ya, mudah-mudahan saya bisa menjadi seperti apa yang diharapkan orang tua saya. Amin.

Saya lahir di Purwakarta, tanggal 08 Juni 2006 jadi saat profile ini ditulis umur saya 4 tahun kurang tiga bulan.

Sekarang saya sekolah di TPA Al-Ikhlas dekat rumah saya, biasanya saya berjalan kaki ke sekolah. Kadang-kadang masih diantar, tapi sebetulnya sudah bisa sendiri kok, cuman katanya Mama masih khawatir aja kalau saya ke sekolah sendirian.

Saya suka datang ke acara Forum Anak Soleh, soalnya bisa main sambil belajar. Banyak temen dan seru deh pokoknya.

Oh iya, adik saya ikut FAS juga loh, namanya Anas. Liat sendiri deh profile nya. Read More..

Rafi

Rafi Read More..

Ahnaf

Namaku Ahnaf Dhiyaurrahman Hidayat, tapi teman-teman cukup memanggilku Ahnaf saja. Kalau di rumah, aku dipanggil dengan tambahan 'Mas' di depan namaku. Jadi, Ayah dan Bundaku memanggilku Mas Ahnaf. Iya Mas Ahnaf, soalnya aku udah punya adek perempuan yang bernama Nadhiifa.

Kata Ayah dan Bunda, Ahnaf itu artinya Lurus, trus Dhiyaurrahman itu artinya Cahaya Pengasih, nah kalo Hidayat itu sih default dari Ayah katanya, tapi artinya juga bagus kok ^_^. Jadi, arti Ahnaf Dhiyaurrahman Hidayat itu Cahaya Pengasih yang Lurus.

Aku lahir di Jakarta tanggal 9 April 2008. Nah, tanggal ini tanggal penting Indonesia lho, soalnya pas aku umur 1 tahun pas Indonesia lagi Pemilu, jadiiii ultah aku itu dirayain sama semua rakyat Indonesia doong. Nah, kalo menurut orang-orang gede siy, aku itu termasuk balita artinya anak-anak kecil di bawah lima tahun, padahal siy kalo kata Bunda aku itu udah gede, habis kalo lagi pipis sembarangan dinasihatinnya "Mas Ahnaf kan udah gede, jadi kalo pipis bilang yaaa", ato kalo aku lagi berantakin rumah, bunda juga nasihatinnya "Nas Ahnaf kan udah gede, masa berantakin rumah mulu.

Oh iya, aku itu sukaaa sekali sama bola. Bener dee, setiap jalan-jalan truss ketemu toko yang jual bola, pasti bawaannya pengen ngambilll mulu. Padahal, di rumah siy udah ada bola, malah udah sampe ilang-ilang segala, sampe-sampe bunda sering marah tuh kalo bolanya aku ilang mulu, kata bunda siyyy udah sampe bosen ngebeliin bolanya :).

Udah ah perkenalan aku, nanti kalo temen-temen pengen tau tentang aku, tanya sama bunda aja yaaaa. Read More..

Aika

Namaku Aika. Nama lengkapku Aika Imanina Ardhiansa. Aku lahir di RSI Al Arafah Kediri pada tanggal 28 Agustus 2008 pukul 15:18 WIB.

Kata Ayah Bunda nama Aika Imanina Ardhiansa diambil dari kata :
- Aika (Arab) : Tanaman yang tumbuh dengan baik, yang secara harfiah diartikan Tumbuh dengan Baik
- Aika (Kanji) : kanji Ai berarti Cinta dan kanji Hana yang berarti Bunga, jadi secara harfiah bisa diartikan Bunga Cinta
- Imanina (Arab) : Keimanan kita kepada Allah
Secara harfiah, Aika Imanina Ardhiansa dimaksudkan Tumbuh Dengan Baik Keimanan Kita Kepada Allah. Semoga doa kami dalam nama Aika mendapat rahmat dan kasih-sayang Allah SWT. Amin

Aku suka berkebun ama Bunda. Bunda bertugas menanam bunga dan aku yang menyiramnya. Kenapa aku yang nyiram bunga ??? Karena aku suka pesta air. Sejak bayi aku juga suka "satu dua tiga action" di depan kamera, kayak model cilik gitu hihi.... Btw ngomong-ngomong soal model cilik, aku pernah lho dijadiin model bunda waktu Bunda jualan jilbab anak.

Aku tinggal di Griya Ihsani 1 No A4. Rumah virtualku di http://www.neverstoplearning.web.id/. Mampir ke rumahku ya... Read More..

Naufal

Assalamu'alaikum semuanya. Namaku Coanna Naufal Rabbani. Coanna itu nama ayahku, Naufal artinya pemuda yang tampan, kalau Rabbani artinya orang yang berpegang teguh pada agama Allah dan taat pada NYA. Aku biasa dipanggil Nopal / Opal. Aku lahir di RS Triadipa Jakarta, 21 Mei 2007.

Opal suka main bola, kereta-kereta apian, tembak-tembakan, kadang juga Opal minta dibacain buku sama ayah atau bunda. Opal juga suka nyanyi. Biasanya nyanyinya pake tema gitu. Misalnya kalau Opal bilang nyanyi kereta api, bunda nyanyi tentang kereta api. Temanya ada banyak. Ada nyanyi tentang mobil, pesawat, traktor, air, apa lagi ya??. Banyak deh tema lagunya. Tapi kadang lagunya gak jelas gitu alias ngarang...hehehehe...

Kalau besar nanti, Opal pengen bikin robot. Robotnya besar, warnanya hijau. Nanti robotnya bisa macem-macem. Tunggu aja ya robot buatan Opal..hehehehe.... Read More..

Hisbil

Hisbil Read More..

Caca

Read More..

Qisti

Read More..

Menghias Donat (27 Jan 2010)

Bahan: Beberapa buah donat, gula halus, pewarna makanan, air, meses warna-warni.

Cara membuat topping: gula halus diberi sedikit air dan diaduk sampai rata, setelah itu dibagi beberapa buah dan satu-persatu gula yang sudah dicampur air diberi setetes pewarna makanan yang berbeda-beda warnanya.

Pada kesempatan kali ini temanya adalah Menghias donat. Donat yang kita pergunakan adalah donat olahan sendiri,kami secara bersama-sama membuatnya dengan beberapa ibu2 lainnya(orang tua anak-anak FAS). Kami sengaja tidak membeli donat yang sudah jadi dan membuatnya sendiri, agar ibu2 (orang tua anak-anak FAS) lebih kompak lagi. Dan pada saat acara FAS dimulai,seperti biasa dibuka dengan bernyanyi dan berdoa bersama. Setelah selesai pembukaan, orang tua salah satu murid yang bertugas mengajar, bercerita dan mengenalkan beberapa ciptaan ALLAH, setelah itu anak-anak FAS ditanya tentang ciptaan ALLAH dan mereka menjawab pertanyaannya dengan benar. Dan juga anak FAS disuruh membacakan do’a untuk kedua orang tuanya, sebagian anak FAS ada yang belum hafal dan mereka yang belum hafal dibimbing untuk membacakan doa, dan setelah semuanya hafal, anak-anak dan ibu2nya bersama-sama membaca doa orang tua..

Setelah kegiatan pembuka selesai, barulah menghias donat dimulai, donat2 dan topping yang sudah disiapkan dibagikan kepada anak-anak FAS, mereka yang hadir sangat senang dan bersemangat sekali dengan tema kali ini, mereka mulai berkreasi setelah semua siap untuk menghias. Ketika menghias donat ada yang berkreasi dengan menghias berbagai gambar yang mereka inginkan.

Setelah semua selesai menghias waktunya untuk menyantapnya bersama-sama, sebelum menikmati hasil kreasi mereka masing-masing, anak-anak FAS diingatkan untuk berdo’a terlebih dahulu. Adapun tujuan dari tema kali ini supaya anak-anak FAS jadi lebih kreativitas lagi dengan sesuatu yang ada disekitar mereka.


by Ibu Raudah
Read More..

Finger Paint dan Nonton Video (20 Jan 2010)

Bahan : CD Syamil dengan tema "Kalimat Yang Baik", Pewarna makanan (merah, biru dan kuning), Tepung terigu, air, kertas duplex

Cara : Untuk membuat cat finger paint, air dicampur dengan tepung terigu dan pewarna makanan samapai menjadi adonan cair seperti cat yang siap pakai. Perbandingan antara tepung terigu dan air adalah 1:1.

Seperti biasa, setelah berdo'a, anak-anak diajak nyanyi dulu biar semangat. Kali ini kita nyanyi lagu naik kereta api tut...tut...tut..sambil jalan melingkar. Sekarang waktunya nonton bareng. Temanya " Kalimat yang Baik". Film ini mengajak anak untuk selalu berkata-kata yang baik melalui cerita dan lagu. Nah, selesai nonton di review lagi apa isi dari cerita dan lagu tersebut.

Sekarang waktunya bermain dengan cat. Sebelum mulai finger paint, anak-anak diajarkan mengenai pencampuran warna. Kelihatannya anak-anak jadi penasaran ingin tau. Setelah dicampur, oh ternyata kalau warna merah dicampur dengan warna biru menghasilkan warna ungu, warna merah dicampur warna kuning menghasilkan warna jingga, warna biru dicampur dengan warna kuning menghasilkan warna hijau, dan kalau warna merah, biru dan kuning dicampur menghasilkan warna coklat. Sekarang Finger paintnya dimulai. wah...pada semangat bermain finger paint. Tapi Aika, Anas dan Caca kok masih diam saja ya?. Oh ternyata Aika, Anas dan Caca masih geli melihat cat nya. Jadi belum pada mau menyentuh cat nya. Caca, Aika dan Anas jadi penonton aja deh... Dengan bermain Finger paint, anak-anak jadi mengenal berbagai macam warna dan pencampurannya. Selain itu juga melatih sensorik dan kreativitas anak.

by Bunda Opal
Read More..

Mengenal Bentuk (13 Jan 2010)

Bahan: Kertas Warna, Kertas gambar, Lem, Gunting

Cara   : Kertas warna dibentuk Trigeometri dan digunting. Kertas gambar dibuat pola sesuai dengan bentuk yang sudah dipotong. Setelah semua selesai, kertas warna yang sudah dibentuk ditempelkan ke kertas gambar.

Pada tema kali ini adalah Menempel dan Mengenal Bentuk, sebelum memulai kegiatan , anak-anak FAS membukanya dengan bernyanyi dan berdo’a bersama-sama. Dan disambung dengan beberapa nyanyian lainnya. Setelah selesai bernyanyi bersama-sama, yang bertugas saat itu mulai menjelaskan cara mengerjakannya, saat itu anak-anak FAS yang sudah besar langsung mengerti tanpa harus dijelaskan kembali, tetapi bagi beberapa anak FAS yang masih kecil belum bisa mengerjakannya sendiri dan butuh bantuan dari orang tuanya. Setelah selesai menempel, hasilnya dikumpulkan dan anak FAS ditanya satu-persatu tentang bentuk Trigeometri. Hampir semua bentuk Trigeometri sudah mereka ketahui,tapi beberapa masih belum bisa mereka menyebutkan nama bentuk dengan benar, sebagai contoh ada salah satu dari anak FAS yang menyebutkan bentuk hati dengan mengatakan itu adalah bentuk Love.

Dan setelah semuanya selesai anak FAS diberi bintang , dan bintangnya harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya agar bisa mendapatkan hadiah. Pada hari itu semua anak FAS mendapatkan hadiah. Dan setelah acara selesai, ditutup dengan bernyanyi yang lagunya berjudul ilaliqo.

Adapun tujuan dari tema ini agar anak-anak FAS lebih banyak tau tentang bentuk Trigeometri. Dan respon dari anak-anak FAS, mereka sangat menerima dengan baik dan senang sekali karna selain mereka mendapatkan ilmu juga mendapatkan hadiah.


by Ibu Raudah
Read More..

Mewarnai dan Mendongeng (6 Jan 2010)

Bahan : crayon / pensil warna, kertas yang sudah ada gambarnya, buku cerita "Apakah Kamu Bangau"

Cara : membacakan buku, mewarnai gambar yang telah disediakan


Hari ini acara FAS yang pertama nih. Pertama kita berdoa dan menyanyi dulu biar anak-anak semangat. Kemudian kita mulai membacakan buku. Kali ini buku yang dibacakan berjudul "Apakah Kamu Bangau?" oleh Och. Buku ini mengajak anak berkenalan dengan hewan-hewan lewat cara yang selalu mereka gunakan yaitu bertanya. Anak-anak kelihatan penasan, bagaimana ya ceritanya? Begitu ceritanya dibacakan, suasana yang tadinya riuh jadi hening. Ternyata anak-anak lagi serius mendengarkan ceritanya. Setelah buku selesai dibacakan, anak-anak ditanyakan seputar cerita tersebut. Dari buku "Apakah Kamu Bangau ?", anak-anak jadi tahu ciri-ciri bangau itu seperti apa, bedanya dengan angsa, flamingo, pelikan dan jerapah.

Nah, sekarang waktunya mewarnai gambar. Ada gambar kelinci dan Bantal. Anak-anak memilih gambar yang akan mereka warnai. Melalui kegiatan ini, selain mengenal berbagai macam warna, juga bertujuan untuk melatih motorik anak. Semua tampak semangat mewarnai gambar. Karena gambar sudah selesai diwarnai dan hasilnya bagus-bagus, jadi semua anak dapat bintang. horeeee....


by Bunda Opal
Read More..
 

Forum Anak Sholeh Copyright © 2010 | Blogger Templates by Blogger| Supported by IndoInovasi